Beranda Pendidikan Bos bank memperingatkan ‘probabilitas resesi tinggi di Spanyol’ karena tarif Trump yang...

Bos bank memperingatkan ‘probabilitas resesi tinggi di Spanyol’ karena tarif Trump yang tidak menentu

5
0

Bos Bank Spanyol Unicaja telah memperingatkan kemungkinan resesi baik di Spanyol maupun secara global, mengutip ketidakstabilan ekonomi yang semakin besar dan kondisi keuangan yang tidak terduga karena perang dagang Trump.

CEO Isidro Rubiales menunjuk pada ‘probabilitas tinggi memasuki resesi’ karena apa yang ia gambarkan sebagai ‘lingkungan yang berubah dan sangat menuntut’.

Dia menekankan tingkat ketidakpastian yang saat ini menghadapi pasar internasional, menyoroti perkembangan terkini yang telah mengguncang kepercayaan investor dan memberi tekanan pada pemerintah dan lembaga keuangan.

Pernyataannya datang sebagai bagian dari keprihatinan yang lebih luas di antara para ekonom dan pemimpin keuangan, yang telah mencatat peningkatan turbulensi dalam ekonomi global.

BACA SELENGKAPNYA: The Ultimate Inside Job: Bank Cleaner di Marbella Spanyol mencuri ribuan saat staf ‘tidak terlihat’ – Olive Press News Spanyol

UnicajaUnicaja
Uniceje mengharapkan resesi di Spanyol

Ini sebagian besar didorong oleh ketegangan geopolitik dan menggeser dinamika perdagangan.

Faktor kunci di balik volatilitas ini adalah perang dagang yang sedang berlangsung yang diprakarsai oleh Presiden AS Donald Trump, yang terus memengaruhi hubungan internasional dan rantai pasokan global.

Prospek menunjukkan pengetatan kondisi keuangan, dengan bank sentral di seluruh dunia diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi.

Pengetatan moneter ini juga menimbulkan risiko memperlambat aktivitas ekonomi lebih lanjut.

Rubiales menambahkan bahwa ketidakstabilan geopolitik global, khususnya di Eropa Timur dan Timur Tengah, mengganggu aliran perdagangan, menambah ketegangan lebih lanjut pada ekonomi global.

Dia memperingatkan bahwa masalah gabungan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap investasi perusahaan dan daya beli konsumen.

Selain itu, inflasi diperkirakan akan meningkat karena banyak negara, terutama Jerman, meluncurkan paket pengeluaran yang ambisius untuk pertahanan, infrastruktur, dan pemulihan ekonomi, yang, sementara ditujukan untuk stabilitas jangka panjang, dapat menaikkan harga dalam jangka pendek.

Source link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini